Politeknik Negeri Madiun – Masdika Ilhan Mansiz, mahasiswa program studi D-3 Teknologi Informasi Politeknik Negeri Madiun, berhasil menciptakan inovasi teknologi berupa Smart Rescue Jacket berbasis Internet of Things (IoT). Penelitian ini bertujuan untuk menghindarkan pendaki gunung dari risiko kesehatan serius seperti hipotermia melalui pemantauan real-time.
Smart Rescue Jacket merupakan jaket pintar yang dapat mendeteksi suhu tubuh, detak jantung, saturasi oksigen, dan lokasi pendaki secara real-time. Jaket ini juga dilengkapi fitur notifikasi darurat yang dirancang untuk mencegah hipotermia, risiko yang kerap dialami pendaki gunung di suhu dingin ekstrem. Proyek inovatif ini dikembangkan oleh Masdika Ilhan Mansiz di bawah bimbingan dosen Ardian Prima Atmaja, S.Kom., M.Cs. dan MH. Ramdhani Ismar, S.ST., M.T.
Pengembangan dilakukan di Politeknik Negeri Madiun, dan perangkat ini ditujukan untuk digunakan di lingkungan pendakian gunung yang berpotensi ekstrem. Tugas akhir ini diselesaikan pada tahun akademik 2024 sebagai bagian dari syarat kelulusan program studi mahasiswa.
Pendakian gunung semakin diminati namun memiliki risiko tinggi, terutama hipotermia yang dapat menyebabkan kerusakan organ atau bahkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, perangkat ini dikembangkan untuk meningkatkan keselamatan pendaki dengan memberikan solusi praktis dan inovatif.
Pengembangan jaket ini menggunakan pendekatan Extreme Programming dengan memanfaatkan berbagai komponen utama, seperti:
- GPS Ublox Neo-6M V2 untuk menentukan lokasi.
- Sensor MLX90614 untuk mendeteksi suhu tubuh.
- Sensor MAX30100 untuk mengukur detak jantung dan saturasi oksigen.
- NodeMCU ESP32 sebagai microcontroller.
Hasilnya, data dari sensor diproses dan dikirimkan ke aplikasi Android bernama Monja (Mount Rescue Jacket). Aplikasi ini memungkinkan badan evakuasi memantau kondisi pendaki secara real-time dan memberikan peringatan jika ditemukan tanda-tanda hipotermia.
Smart Rescue Jacket telah terbukti efektif sebagai solusi inovatif untuk memantau kondisi kesehatan pendaki gunung dan meminimalisir resiko hipotermia. Dengan teknologi berbasis IoT ini, keselamatan pendaki dapat ditingkatkan secara signifikan. Inovasi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi komunitas pendaki gunung dan badan evakuasi dalam menghadapi tantangan kondisi ekstrem di alam.
Program studi Teknologi Informasi PNM berkomitmen untuk mendukung dan memberi ruang bagi mahasiswanya untuk berkembang, bereksperimen, dan menghadirkan terobosan yang akan memperkuat posisi Indonesia di kancah global. Mahasiswa Teknologi Informasi diharapkan tidak hanya menjadi pengikut tren teknologi, tetapi juga menciptakan tren guna membentuk masa depan.